Reog merupakan kesenian yang cukup populer di Jawa Tengah. Masyarakat umumnya mengenal kesenian Reog Ponorogo. Boyolali sendiri ternyata memiliki kesenian Reog yang mempunyai karakteristik yang berbeda dengan Reog Ponorogo. Kesenian Reog Boyolali memiliki ciri khas menggunakan musik tradisional Campursari atau musik tradisional dan modern. Reog ditampilkan pada acara-acara besar seperti acara pernikahan, khitanan, dan acara-acara lainnya. Reog ini memiliki komposisi setengah, dimana 6 reog memakai kuda lumping, setengah ke bawahnya lagi memakai topeng. Formasinya, para penari yang berjumlah genap, baik laki-laki maupun perempuan, membentuk lingkaran. Pertunjukan menampilkan gerakan yang beragam dan dinamis, ia mirip seperti reog dan jatilan.
Sumber: DPRD Jateng
Wayang Orang
Kesenian ini mirip seperti wayang kulit dan opera. Wayang orang merupakaan peragaan drama yang diperankan langsung oleh orang dan dipimpin oleh dalang. Perbedaan yang paling mencolok sendiri berada pada kostum terutama pada kepalanya/hiasan kepala.
Drama yang biasa dimainkan adalah kisah ramayana dan cerita-cerita lainnya. Wayang orang ini pernah dilestarikan di Desa Jaten dari tahun 1960-1990an. Sayangnya kesenian tersebut sudah tidak aktif karena sudah tidak ada pengelolaan kembali.
Seni Tari
Kesenian Tari Merupakan salah satu kesenian yang masih aktif di Desa Jaten. Peserta tarian tersebut di Dominasi oleh anak-anak dan remaja. Ada bermacam tarian yang di pelajari di Desa Jaten seperti :
- Tari Gedruk
- Tembang kenangan
- Tari Rampak
- Tari Candi Ayu
- Gegala
Kesenian tari desa Jaten diagendakan rutin setiap hari minggu bertempat di Sanggar Seni Sekar Budaya di Balai Desa Jaten. Pelestarian Seni tari di desa Jaten sebagai program pendidikan juga memang berkaitan karena kurikulum memuat kesenian tari sebagai materi dalam mata pelajaran sosial budaya. Antusiasme warga desa Jaten juga cukup tinggi terhadap kesenian ini. Jumlah anggota yang hadir cukup banyak dan terlaksana dengan lancar.
